Jumat, 12 September 2008

Tasaro dan Ariyanto MB di Ngabuburit Jurnalistik 2008

Ngabuburit Jurnalistik yang diadakan di Lantai 5 Gedung Graha Pena Bogor sudah Dimulai. Para fulltime writer yang sudah membagikan ilmunya antara lain, Tasaro ( di hari ke-6). Tasaro yang dikenal dengan karyanya Oh, Achilles; buku terbaik Adikarya Ikapi 2007, Di Serambi Makkah: buku terbaik Adikarya IKAPI 2006, Wandu: Juara I nasional lomba novel FLP 2005 dan memiliki pengalaman profesional dan editing. Salah satu buku best seller yang diedit adalah IPDN Undercover karya Inu Kencana Syafiie.

Di hadapan 39 peserta Ngabuburit Jurnalistik, Tasaro banyak cerita bagaimana memulai nulis. Mantan Wartawan Radar Bogor ini juga berkisah ketika diinterogasi aparat sesaat setelah buku IPDN Undercover yang dieditnya terbit. Meski demikian, manisnya dunia penulisan juga dikemukakan.

Pembicara lain yang sudah membagikan pengalamannya adalah Ariyanto MB, founder dan owner Mr Pen Indonesia yang juga Sekjend Asosiasi Penulis Independen. Mantan Pemimpin Redaksi salah satu Tabloid Bisnis ini juga membuat peserta Ngabuburit Jurnalistik ternganga, saat Ariyanto memperagakan permainan sulapnya.

Yah, Ariyanto memang penulis yang bisa main sulap. Dia juga pengembang Metode Menulis Tanpa Harus Berpikir. Tidak ada istilah macet dalam menulis, Kalaupun saat duduk di depan komputer tapi tidak bisa melanjutkan tulisan yang sedang dibuat, berarti ada ide lain yang membuat tulisan itu tidak bisa dilanjutkan. Solusinya, buka folder baru. Tulis apa saja ide yang muncul saat itu. Jika itu dilakukan maka dampaknya akan luar biasa. Tulisan artikel itu akan beranak pinak.

Yang tadinya bermaksud menyelesaikan satu tulisan, tapi yang jadi bisa empat atau lima tulisan. Hal seperti itu, dibuktikan sendiri oleh Ariyanto. Jadinya, dia mampu menulis tiga buku dalam satu bulan, dan bisa menulis 24 buku dengan beragam judul dalam satu tahun. Bahkan, penulis lain, sempat terkejut saat empat buku dengan topik yang berbeda diterbitkan oleh penerbit yang berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan.

Acara Ngabuburit Jurnalistik sendiri awalnya bernama Pesantren Jurnalistik. Pendirinya, adalah Muh Afandi SH (nama lain dari Affandi Kartodiharjo) bersama dengan Faturrochman S Kanday (Redaktur Pelaksana Radar Bogor/ Jawa Pos Group). Tiap bulan Ramadhan, tidak kurang dari 14 hari acara tersebut dilaksanakan.

Untuk Ramadhan tahun ini, materinya lebih beragam, selain Program Penulisan di Media Cetak dan Penerbitan Buku, juga diajarkan bagaimana membuat program televisi. Khusus untuk program televisi ini dipandu langsung oleh praktisi dan produser dari TPI, AN TV, Trans-7, Global TV dan Indosiar. (affandi kartodihardjo)