Selasa, 24 Maret 2009

Kolaborasikan Tulisan dan Musik jadi Islamic Musik Book

Sebuah mukjizat sholawat. Itulah judul buku terbaru yang ditulis teman saya Indrya R Dani. Meski bukunya terbilang tipis, tapi dia berhasil mengkolaborasikan tulisan dan musik menjadi Islamic Musik Book. Berikut ini adalah tulisan saya yang telah dimuat Harian Radar Bogor 22 Maret 2009 lalu.

Indrya R Dani memberikan warna baru dunia tulis menulis di tanah air. Penulis yang kini tinggal di Kawasan Indraprasta 2 Kota Bogor ini berhasil menggabungkan tulisan di buku dengan musik dan lagu. Lewat bukunya ‘Mukjizat Shalawat’, Indrya menggabungkan antara naskah, musik dan lagu. Dia pula yang menulis scrip naskah di CD. Bahkan sampainya nyanyiannya segala.


GABUNGAN dari semua talenta yang dimiliki Indrya memang terlihat pada penerbitan buku terbarunya tersebut. Dalam buku Mukjizat Sholawat yang ditulis bersama Habib Abdullah Assegaf LC MA ini, Indrya menyusun secara terencana antara tulisan, musik, lagu dan tulisan scrip yang dikemas dalam buku berbonus CD.

Buku Mukjizat Sholawat yang diterbitkan oleh Qultum Media ini merupakan buku kedua yang ditulisnya. Buku pertamanya, yakni ‘Panduan Pintar Haji & Umroh’ yang diterbitkan oleh Qultum Media sudah cetak ulang. Bahkan, saat ini sedang proses copyright oleh Penerbit Malaysia. Beberapa judul buku lainnya yang kini sedang dalam proses adalah “ Fashion Journeys: Travel In Style For Muslimah “ di penerbit Gramedia, dan buku berjudul “ The Young CEO Stories “ dan “ Ragam Abaya “, saat ini sedang proses diterbitkan oleh SAS Press

Penulis yang satu ini memang agak beda dengan penulis umumnya. Dia suka traveling, sehingga ide dan waktu menulisnya sering muncul saat melakukan perjalanan. “Waktu bepergian ke luar kota atau ke luar negeri, di pesawat aku sering habiskan dengan menulis,” katanya.

Bahkan, saat menulis di rumah pun, ketika ide lagi enggak dapat, Indrya pergi sendirian mengendarai mobil Nisan Terano ke tol Jagorawi, setelah menyusuri tol dan melihat pemandangan hijau di sekitar tol, begitu masuk Jakarta, dia balik lagi ke Bogor. Sampai di rumah langsung duduk di depan komputer. Kalau sudah begitu, bisa berjam-jam waktunya, bahkan sampai lupa makan apalagi tidur.

Indrya mengaku kalau fokus menulis setelah pulang haji. Saat berhaji, dia merasa takjub bertemu dengan jutaan muslim dari berbagai negara. Saat itu dia berkeinginan menjalin hubungan dengan sesama muslim antarnegara tersebut. Jalan satu-satunya ya lewat buku. Agar mudah dipahami dan menambah daya tarik pembaca antarnegara, Indrya menyisipkan unsur musik dan lagu dalam karyanya.. “Lewat islamic music book inilah, saya berharap dapat bersilaturahim dengan sesama muslim di mana pun, mengantar untaian lirik dan nada sebagai penyambung dan pengambaran akan keindahan seni, budaya dan masyarakat Islam,” katanya.

Agar lagu dan liriknya bisa diterima semua kalangan, Indrya terus belajar,belajar, dan belajar. Dia gemar membaca buku terutama buku-buku sejarah masa lalu. Dia juga melihat, mendengar, mempelajari bahasa masyarakat Islam, bahkan mencari dan mempelajari manusript aransemen seniman Islam terdahulu seperti ZIRYAb & FARABI, mencari dan mempelajari syair puisi klasik terutama SUFI.

Selain belajar dia juga bertanya pada ustad, ustazah, ulama, sastrawan muslim dan melakukan berbagai kegiatan untuk memperkaya bathin dan wawasan. Setelah itu baru berkolaborasi dan bersinergi dengan para aranger, musisi untuk memperindah karya bernuansa Islam.

Contoh kolaborasi Indrya dengan arager dan musisi ini bisa dilihat dalam buku Mukjizat Sholawat yang ditulisnya. Dalam buku setebal 115 halaman tersebut diberi pengantar oleh Prof Dr KH Didin Hafidhuddin M Sc, Direktur Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Dalam buku tersebut diungkapkan bagaimana dahsyatnya shalawat serta berbagai contoh shalawat nabi dengan berbagai macam dalil yang komplet.

Lewat karyanya tersebut, Indrya yang dikenal juga sebagai icon model busana Pilgrim dan beberapa iklan layanan masyarakat bersama Ustad Subki Al Bhuquri serta presenter TV Program Islami seperti: Teletilawah, Mutiara Jum’at, Magsaba, JUITA di TVRI tersebut telah membuktikan bahwa buku bisa dikolaborasikan dengan musik dan lagu. (affandi kartodihardjo).