Minggu, 04 April 2010

Tidak ada Kata Lapar di Sunda

Saya adalah orang Jawa yang sudah 14 tahun hidup di Tatar Sunda, bahkan tidak itu saja. Saat ini oleh manajemen di kantor saya disuruh untuk terlibat dalam keredaksian sebuah tabloid yang 100 persen berbahasa Sunda. Nama tabloid itu adalah Sundaurang yang telah dilounching oleh Gubernur Jawa Barat sejak dua tahun lalu (tepatnya pada tanggal 2 Maret 2008 di lapangan parkir gedung Graha Pena Bogor.

Ada sebuah kata yang sampai saat ini sedang saya cari kemana-mana, dan belum ketemu sampai sekarang. Kata yang saya cari itu adalah kata LAPAR. Dari semua literatur yang telah kucari (mungkin memang belum ketemu) ataupun di kamus sunda, tidak ada kata yang artinya lapar.
Kalau di Jawa ada kata seperti luwe….., ngelih yang artinya lapar. Tapi kalau di sunda tidak ada kata yang spesifik berarti lapar, yang ada hanyalah kata yang mencerminkan atau mengarah pada istilah itu seperti hayang dahar (belum makan), can dulang (belum makan).
Mungkinkah para pendahulu di tanah sunda itu enggak pernah lapar dari dulunya? Sebab, di kanan kirinya tersedia tanaman, biji-bijian atau hewan yang bisa dimakan setiap saat? Benarkah demikian? Benarkah tidak ada kata Lapar di Sunda?
(affandi kartodihardjo)